![]() |
picture was edited by Alvika, with textgram application |
Saya mengenal kalimat positif ini pertama kali dari salah satu teman yang aktif di kajian, InsyaAllah. Teman saya ini, Mbak WN, dalam perbincangannya pernah menceritakan esensi mengenai kalimat "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus." Saya ketika itu hanya bisa mengernyitkan dahi dan seakan menganggap angin lalu. Waktu pun berlalu, saya diketemukan lagi oleh Allah dengan Mbak WN di aplikasi WhatsApp dan beliau selalu memberi status dengan "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus." Karena merasa malu untuk bertanya apa maknanya, maka saya pun googling.
Dari sekian banyak link yang tampil, ternyata kalimat positif ini mengarah pada kajian Ustadz Yusuf Manshur (YM). Saya kemudian berusaha membaca dan bahkan menonton video rekaman kajian Ustadz YM.
Satu hal yang bisa saya simpulkan dari kajian ini bahwa, apapun yang menimpa kita, baik itu kesenangan maupun kesedihan, ungkapkan lah pada Allah terlebih dahulu dan Allah-lah yang paling utama. Manusiawi kalau sedang bersedih, biasa kita mendatangi ibu atau sahabat kita, namun dari Ustadz YM ini saya belajar, "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus." Caranya? Datangi Rumah-Nya (Masjid) dan Sholat lalu berdoa, mengadu kepada-Nya.
Sebegitu kuatnya kalimat positif ini untuk diri saya, pada akhirnya saya sampai googling kembali. Kali ini saya mencari beberapa image tentang "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus", dan alhamdulilah nyantol pada blog ini. Saya ucapkan terimakasih untuk empunya blog yang telah bersusah payah mendesain kalimat "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus" dalam gambar yang apik. Saya mohon ijinnya untuk menggunakan desain-nya ya Mbak/Mas, untuk saya pasang pada cover akun-akun saya. Maturnuwun.
Akhir kata, yang harus selalu kita ingat: "Allah dulu, Allah lagi, Allah terus."
No comments:
Post a Comment