Tuesday, 22 March 2016

Dentist and Her Brand Image

I'm not good in English, so I've just writen only the title in English but not the content. LOL.

Dokter gigi yang cantik, mengapa profesimu sering dijauhi oleh pasien? Padahal bila pasien mendekat padamu maka gigi akan terawat dengan baik. Gigi-gigi yang berbaris seolah menjadi daftar penyakit yang kesekian untuk disepelekan. Mengapa engkau hanya didatangi saat lubang gigi sudah parah? Padahal bila engkau tau wahai pasien, merawat gigi berlubang saat belum terasa "nyut-nyut" itu jauh lebih murah.

Dokter gigi yang cantik, sungguh pasienmu ingin kau edukasi dengan baik. Iya dengan baik, karena pada kenyataan, masih banyak masyarakat ini yang buta. Apalah arti slogan kunjungi dokter gigi setiap enam bulan sekali, toh itu tiada digubris. Entah siapa yang ndableg. Yang jelas sampai saat ini bila dilakukan survey bisa jadi hanya 10% penduduk yang melakukan check up rutin itu. Pun edukasi sebenarnya tidak hanya lewat slogan. Saat kontrol  ternyata bisa menjadi sarana edukasi untuk pasienmu. Bimbing mereka dengan telaten, sabar, penuh pengertian. Ajari mereka dengan ilmumu yang luar biasa itu. Anggap mereka anak kecil yang haus akan ilmu gigi sehingga melalui mulutnya, kau akan terbantu dalam hal edukasi pergigian ini. Karena konon katanya, teknik word of mouth adalah marketing gratis yang paling banyak dipercaya calon konsumen.